Baper boleh, asal pada tempatnya

Jumat, 23 Februari 2018

Kecil-Kecil Cabe Rawit

 on  with No comments 

Menjadi seorang mahasiswa baru di salah satu universitas di Jawa Timur adalah tantangan tersendiri untukku. Bagaimana tidak... Aku adalah anak pertama dari 3 bersaudara yang lahir di Banyuwangi. Tapi aku bukanlah keturunan Minak Jinggo atau Putri Sri Tanjung lo ya hehe. Aku punya tanggung jawab besar di sini yaitu menjadi contoh yang baik untuk adik-adikku kedepannya dan pastinya akan menggantikan Ayah dan Ibu untuk merawat dan mendidik para adikku. Kok jadi baper gini ya?

Bicara tentang mahasiswa baru, pastinya semua orang tau. Mahasiswa baru itu mempunyai tipe-tipe yang khas dan unik. Menurut survei dari apa yang pernah aku amati, ada beberapa tipe mahasiswa baru:

1.       - Posting hasil pengumuman SNMPTN/SBMPTN/Tes lainnya di media sosial
Banyak banget aku temui di media sosial apalagi di instagram yang setiap kali ada apapun di bikin story sampai bertitik-titik (“Kaya sandi morse.” Kata Bang Raditya Dika) postingan-postingan screenshoot hasil pengumuman mereka. Jangan berpikir yang tidak-tidak ya. Mungkin ini adalah bentuk rasa syukur mereka karena sudah bisa diterima di perguruan tinggi impian mereka. ‘Padahal memang untuk pamer sih hihi’ *Bercanda

2.      -  Pasang twibbon di Instagram
Ngerti twibbon kan ya? Sepengetahuanku twibbon itu bertujuan  untuk mengkampanyekan suatu bentuk kegiatan. Ya seperti mahasiswa baru ini, posting di instagram pakai bingkai twibbon kegiatan awal kampus mereka terus caption ­nya ‘I am ready to be the next bla bla bla..’ Kalau ditanya aku udah masang twibbon apa belum jawabannya adalah belum hihi.

3.       - Pakai jas almamater saat kuliah
Yap banyak banget temenku termasuk juga aku hihi, pakek jas almamater saat kuliah. Pasti para kakak tingkat udah bisa nebak, mana yang mahasiswa lama atau mahasiswa baru. Liat aja udah, siapa yang pakek almamater saat kuliah itulah mahasiswa baru. Soalnya jas almamater itu dipakai pada saat masa perkenalan kampus atau pada saat mau tugas akhir, jadi keliatan deh mana yang mahasiswa baru.

Mungkin temen-temen ada yang mau menambahkan? Bisa tulis di kolom komentar ya.. hehe

Saat awal masuk perkuliahan pastinya orang-orang sekitar kita, seperti keluarga, temen, adik kelas dan lain-lain. ‘Mas, masuk di universitas apa?’ ‘Jurusannya apa?’ ‘Dosennya galak-galak nggak mas?’ dan masih banyak lagi pertanyaan yang dilontarkan kepadaku sampai-sampai bibir ini kaya radio rusak yang harus mengucapkan kata sama sampai berulang kali.

Awal perkuliahan memang mengasyikkan menurutku, tapi sampai pertengahan kok jadi bosan gini ya. Pingin banget ngelakuin hal baru yang belum pernah aku lakuin. Tapi apa ya? Karena CASIO My Style

Banyak sih temenku yang kuliah sambil menjadi enterpreneur kaya punya online shop, jualan camilan, jualan pulsa, dan masih banyak yang lainnya. Aku pingin juga tuh kaya mereka, biar kuliah itu gak cuma jadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang-kuliah pulang hehe. Semenjak saat itu aku berfikir, “Enaknya mau bisnis apa ya?”

Aku punya temen namanya Nonik, dia udah punya pacar jadi nggak usah terlalu kepo ya hehe. Soalnya pacarnya galak. Si Nonik bisa juga dibilang sahabatku sejak SMP. Nah, aku mulai tuh ngajak dia untuk berbisnis. “Nik, enaknya bisnis apa ya? Bisnis kuliner? Tapi aku nggak bisa masak.” Dan aku juga mengajak temen setiaku, Aldo. Kunjungi juga nih blog dia, coakcoro.blogspot.co.id. Aku juga ngajak diskusi dia tentang rencanaku sama Nonik untuk buat bisnis bareng. Dari mencari ide mau buat apa, cari di instagram tentang cara pembuatan permen gula-gula dan alhasil tidak jadi direalisasikan. Memang sulit sih kalau nggak mempunyai softskill kalau mau berbisnis.

Suatu ketika, saat itu jam masuk kuliahku pukul 10.40 WIB. Jadi aku manfaatin dulu untuk Sholat Dhuha sebelum berangkat kuliah. Setelah Sholat Dhuha, aku langsung tertuju ke laptopku yang semalem belum aku tutup. Langsung deh nggak ada hujan nggak ada petir, fikiran ini seketika tertuju pada desain. ‘Oh yaya, kan aku punya keahlian desain. Kenapa kok nggak aku jadikan bisnis aja ya desainku ini..’

Aku mulai bergelut di dunia desain mulai awal kelas 1 SMA dan yang aku pakek adalah Corel Draw. Aku berterima kasih sekali kepada temenku, Thoriq Marzuki, yang udah ngajarin aku desain pakek Corel Draw dan sampai saat ini ilmu masih aku pakek saat mendeisain. Ya, dia temen sekaligus guruku juga. Pada saat itu, aku sering dimintai tolong temen-temen untuk buat desain banner, poster, pamfet, dan leaflet. Dan dulu nggak pernah tuh terlintas untuk dapet imbalan. Mungkin ya karena kasihan, aku biasanya dikasih nasi bungkus + es tehnya. Ada juga sih yang ngasih aku uang tapi itu hanya beberapa kaum aja.

Sejak saat itulah, aku mulai cari fortofolio desain yang pernah aku buat di folder laptop yang sudah penuh sarang laba-labanya dan alhamdulillah ketemu ‘Yeeaaay!’. Ternyata udah banyak desain yang pernah aku buat. Tanpa berfikir panjang, langsung aku jadikan satu grid desain-desain yang sekiranya bagus. Setelah aku grid langsung aku kasih tulisan deh,



                Monggo Katuran. Mungkin temen-temen atau saudaranya atau siapapun itu yang kesulitan dalam mendesign banner, brosur suatu acara atau yang lain, Inshaa Allah kamis siap membantu. CP: 082143252xxx”

‘Nah, jadi deh desainnya.’ Secepat kilat langsung aku bagikan hasil desainku tadi lewat Whatssapp, Facebook, Instagram, dan media sosial lain yang aku punya. Aku bersyukur, banyak temen yang mendukung aksiku ini, sampai-sampai status Whatssapp dan Instagram penuh dengan broadcastku. Terima kasih temen-temen yang sudah ngebantu membagikan aksiku ini. Alhasil beberapa hari kemudian ada yang order, pelanggan perdana nih ceritanya hehe.

Aku inget banget, Moh Rofiq adalah pelanggaran perdana aku. Dia adik kelasku SMA, dia sekarang masih ke duduk di kelas 3. Dan ternyata chatku sama dia masih tersimpan di hp hehe.

(Chat via Whatssapp 23 Oktober 2017)
“Assalamualaikum. Mas aku butuh jasa desain.”
“Waalaikumsalam wr wb. Monggo piq, ada yang bisa dibantu?”
“Desain poster untuk bussiness plan bisa?
“Monggo, inshaa allah bisa bantu.”

Alhamdulillah, puji syukur aku haturkan kepada Sang Pemberi Nikmat. Aku nggak nyangka bakalan ada yang mau order desain ke aku. Kemampuan desain yang aku miliki bisa dikatakan masih belum pro-pro amat sih, seenggaknya masih bisa lah buat ngebantu temen-temen untuk ngerjain tugas sekolah atau tugas kuliah mereka yang berhubungan dengan desain. Dan alhamdulillah sudah banyak orderan desain dari berbagai kalangan.

Bicara tentang bisnis, pastinya ada uang kan. Nah, sampai saat ini tuh aku belum bisa nentuin harga desain yang aku buat. Karena apa ya, bisnis aku buat ini juga sekeder untuk menghilangkan penat akan hiruk pikuk dunia perkuliahan. Jadi untuk biaya desain aku belum bisa nentuin, toh yang pesen masih temen sendiri. Prinsip yang aku pegang sekarang aku tidak terlalu berpikir akan uang tapi tentang manfaatnya. Kalau mereka suka dengan desainku ya aku juga seneng. Masih tahap belajar lah untuk menjadi seorang enterpreneur. Kalau dilihat di lapangan, udah banyak tuh jasa-jasa desain yang bertebaran di mana-mana bak bintang yang menghiasi langit malam.

Aku tersadar, bahwa ternyata hal kecil yang kita sukai itu bisa membuahkan hasil. Sekecil apapun itu. Selain desain aku suka juga berbagi cerita lewat tulisan di blogku ini. Katanya Kak Ry Azuura,

“Menulis dengan hati inshaa allah akan masuk ke hati. Menulis dengan tulus inshaa allah akan menghasilkan fulus”

Dari kutipan tadi kita bisa belajar bahwa kalau melakukan sesuatu kegiatan apapun seyogyanya diniatkan ikhlas dari hati dan inshaa allah, Allah akan menurunkan nikmat kepada hamba-Nya.

Oke, kemarin aku nyoba tuh untuk tes warna kepribadian aku dan hasilnya adalah PINK alias merah  muda. Katanya sih orang yang berwarna pink menyukai hal-hal berbau romantis dan menyanyangi orang-orang terdekat. Dan aku suka juga sih dengan kalkulator dari Casio ini, Colorful Calculator. Lucu banget warnanya. Bisa nih buat pengganti bunga kalau mau nembak cewek hehe. Kan warnanya pink unyu-unyu..



Dan karena aku sayang kalian semua, terima kasih yang udah nyempetin baca ceritaku, aku mau bagi-bagi semangat nih dengan kata-kata yang aku kutip dari Kak Naufal Abshar. Tau kan? Ituloo pelukis muda yang terkenal udah sampai manca negara. Berikut kata-kata semangat buat kalian,

“Berhati-hatiah, semua berasal dari hal kecil. Dendam kecil yang tumbuh menjadi besar menghasilkan sebuah aksi. Api kecil yang menyala dan membesar membakar hangus sebuah gedung kokoh. Lubang kecil dalam kapal yang besar dapat menenggelamkan seluruh isinya. Begitu juga mimpi, ide-ide dan mimpi kecil yang digabung dengan usaha dapat menghasilkan sesuatu yang besar”

Kalau diibaratin lagi, mimpi kecil bisa menjadi besar itu juga seperti cabe rawit. Kecil-kecil harganya selangit.. Bangkit kawan-kawanku, jangan takut untuk bermimpi! #CasioMyStyle

Oh iya, khusus buat kalian yang baca ini. Ada kode promo spesial lo buat kalian.

CASIOBLOGWP61M58

Kode promo ini bisa temen-temen gunakan di websitenya MatahariMall.com dengan link berikut,




Share:

Rabu, 14 Februari 2018

Ketemu Duta Baca Indonesia #1

 on  with No comments 

Kenal Najwa Shihab? Ya Dia adalah Duta Baca Indonesia Tahun 2016-2020. Aku kenal Najwa Shihab sejak menonton acara Mata Najwa di Metro TV. Dan semenjak itu aku sering nonton Mbak Nana di televisi walaupun sebenernya gak selalu nonton sih, soalnya dulu saat SMA kan jarang di rumah. Saat SMA aku sering banget ke perpustakaan untuk ngebantu pustakawan di sana. Sebut saja Mbak Nuning, beliau adalah Ibu sekaligus Mbakku juga di SMA.  Semua orang tau bahwa perpustakaan adalah tempat untuk meminjam dan membaca buku. Tapi kali ini beda, selain kedua hal itu, perpustakaan juga digunakan untuk jadi tempat bolos pelajaran dan aku pernah ngelakuin itu. “Loh kenapa kok gak di kelas?” “Lagi jam kosong, Bu.” Alibi jam kosong memang ampuh untuk menaklukan segalanya. Kalau ditanya suka baca atau nggak pastinya ya suka, tapi aku biasanya suka ngikut gitu. Misal dulu itu masih zaman-zamannya keluar buku Dilanku 1990, tapi belum terlalu hitz kaya sekarang sih. Banyak temen cewek di SMA aku yang ngomongin buku itu. ‘Sebenernya siapa sih Dilan itu? Siapa sih Milea itu?’ dalam benak aku timbul tanda tanya besar yang menyebabkan aku pingin baca juga buku Dilanku 1990. Jadi suka ngikut gitu dan akhirya kebablasan suka baca buku sampai sekarang. Terus kalau SMP suka baca? Suka sih suka, tapi nggak sesuka waktu SMA.

Terus katanya Indonesia ini tingkat baca bukunya rendah? Apakah benar demikian?

Tanggal 9 Februari 2018 kemarin aku di Malang mengikuti acara Buka Buku #bikinsemangat bersama Mbak Najwa Shihab di Gramedia Malang. Awalnya sih aku gak ikutan acara ini soalnya saat mau daftar lewat instagram ternyata kuotanya udah penuh. Jadi harapan aku untuk ikut acara ini pupus deh. ‘Ya udahlah gakpapa, ikut acara Mata Najwa on Stage Malang di Universitas Negeri Malang aja udah’ Saat itu aku lagi ngantri untuk dapet tiket Mata Najwa on stage, eh kok buka story instagramnya @komunitasmatakita ada tulisan ‘DIBUKA UNTUK UMUM DAN GRATIS’ ya udah saat itu juga aku cepet-cepet cari Go-Car karena hujan lebat kala itu. Terima kasih kepada Annisa Farida temen aku yang sekarang kuliah di Univeristas Negeri Malang yang udah ngebantu cari Go-Car dan minjemin payungnya. Dan saat aku pilih asal dan tujuan di app ternyata ongkosnya Rp 27.000. ‘Busyett kok mehong amat? Alah ndakpapa udah, sekali-kali ngojek mahal. Mumpung di Malang dan abis ini ketemu Mbak Nana hehe’ Ya udah setelah dapet ojeknya aku langsung berangkat tuh dengan naik mobil honda jazz warna merah. Diperjalanan aku ngobrol tuh sama supirnya dan ternyata supirnya juga barusan nganterin artis, aku gak tau sih namanya tapi dia katanya pengisi acara Merajut Asa di Trans 7 (Namanya Rere, aku barusin iiat galeri hp). Aku pantengin instagramnya @komunitasmatakita tuh saat di mobil. Sampai-sampai live nya aku tonton gak mikir udah abis kuota berapa. Pas hamoir nyampek Gramedia ternyata di live nya itu Mbak Nana barusan dateng, ya udah ketika sampai aku langsung tanya ke karyawan Gramedia nya “Mbak, acaranya Mbak Najwa dimana ya? “Oh langsung ke lantai tiga mas.” Ditemani kacamata  berkabut yang disebabkan oleh sisa AC mobil, aku langsung cari tuh tempatnya. Hampir nyampek lantai tiga disitu ada meja presensi, “Masnya peserta Buka Buku bersama Najwa Shihab?” “Iya mbak.” “Udah daftar?” “Loh katanya terbuka buat umum mbak?” Puuh aku langsung deg degan tuh masa udah nyampek sini gak boleh masuk dan ternyata sama mbak panitianya suruh ngisi nama di meja registrasi. Syukurlah Ya Allah
Naik lagi ke lantai tiga, ada meja panitia lagi. “Masnya panitia?” “Ha? Panitia mbak?” “Oh maksud saya peserta? “Iya mbak, saya peserta.” “Ini mas silahkan diterima (goodie bag putih)” “Terima kasih mbak.” ‘Wihh asik dapet bingkisan, ku kira ikut acara ini gak cuma ketemu Mbak Nana  aja ternyata ada bingkisannya juga hehe’ Dan.. Mbak Nana udah duduk di depan dan sedang ditanya-tanyai sama MC. Ya Allah aku bersyukur banget bisa ketemu sama Mbak Najwa Shihab seorang Duta Baca Indonesia yang biasanya hanya ketemu lewat perantara televisi setiap Hari Rabu yang 20.00 WIB di Trans 7. Deket banget itu dibandingak n acara Creativepreneur Corner 2018 di Yogyakarta yang aku ikuti Bulan Januari lalu. Aku dapet tempat duduk belakang sendiri karena yang depan udah penuh dengan temen-temen yang dapat lebih awal. Antusias mereka ikut acara ini terasa hangat dirasakan seperti api yang membara. Aku duduk dan menurunkan tas dari punggungku lalu membuka hp sebentar untuk buat story instagram hehe. Anak zaman sekarang lah ya, apapun di story. Biasanya malah sampai titik-titik. Udah selesai bikin story, langsung aku buat perekam suara dan mulai nge-record karena aku gak bawa buku dan pulpen buat nulis apa yang dikatakan sama Mbak Nana. Dan ini hasil rekaman aku ‘Maaf kalau ndak sama persis’,

“Indonesia memang dalam data tertulis menjadi negara yang mempunyai tingkat baca yang rendah. Sebenernya tidak seperti itu. Yang menjadi masalah adalah tersedianya bahan baca yang berkualitas untuk dibaca. Banyak daerah diplosok-plosok sana yang masih kekurangan bahan bacaan. Lalu juga banyak orang yang beranggapan bahwa membaca itu tidak penting. Jadi untuk pendekatannya bisa dengan menanyakan apa masalah yang terjadi pada orang tersebut. Seperti contoh, ada seseorang yang bingung untuk caranya buat kue “Ini lo buk, ada buku yang membahas tentang caranya buat kue.” Secara tidak langsung orang tersebut akan terbiasa dengan buku kalau ingin mencari informasi tentang apa yang dia bingungkan. Lebih lagi selain membaca buku, ini juga bisa untuk mendapatkan keuntungan berupa uang semisal barang yang dibuat dari membaca buku tadi dijadikan bisnis.”

“Ibaratkan lari, semakin biasa kita lari, daya tahan psikologisnya juga semakin kuat. Begitu pula dengan membaca. Semakin sering kita membaca, daya tahan terhadap baca juga semakin kuat. Sekarang rata-rata baru baca 5 menit aja udah ngantuk terkadang kan, padahal masih 1-2 halaman. Karena itu tidak cukup terlatih untuk baca satu buku pun. Yang harus dilakukan adalah memastikan memasukkan membaca menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Bangun tidur, sholat subuh, sebelum mandi atau sesudah mandi baca dulu. Idealnya baca buku adalah 20 menit sehari. Kalau seumpamanya belum cukup kuat untuk 20 menit sehari dicicil aja. Pagi 5 menit, siang-siang selesai kuliah baca dulu lanjutin 5 menit, sore 5 menit dan malam sebeum tidur 5 menit. Besoknya udah semakin kuat nambah tuh jadi 10 menit dan terus harus dilatih dan dimasukkan menjadi rutinitassehari-hari. Kalau tidak, waktu akan berlalu begitu saja dan jadinya akan menyia-nyiakan waktu dan tersadar udah umur berapa nih dan tumpukkan buku hanya akan menjadi tumpukkan buku yang hanya dipajang dan tidak mendapat makna apapun. Jadi harus menguat diri. Dan pilih bukunya terserah, gak usah berat-berat baca buku yang tebel-tebel yang membebani diri yang harus membaca buku yang gimana-gimana, Cari buku yang disuka dan kalau belum kuat baca buku nih, buka majalah seperti Majalah Tempo atau cari masalah-masalah yang populer atau koran. Dan membaca dimulai dari hal-hal yang kita suka. Misal suka artis korea, cari buku tentang biografinya atau kisah cintanya. Pasti ada buku yang kita suka dan kita harus mulai mencari dan jatuh cinta kepada membaca dari sesuatu yang kita sukai.”



Share: