Baper boleh, asal pada tempatnya

Senin, 17 Maret 2014

Karya Tulis Ilmiah

 on  with No comments 
In  
PENGARUH WISATAWAN TERHADAP KEBERADAAN MALIOBORO
LAPORAN PENELITIAN


http://megaswara.co.id/jogja/images/theprogram/


Disusun oleh:


                            Farhan Al-Fattah     (34-068-064-9)



SMP Negeri 1 Cluring
Jalan Jendral Basuki Rahmat No. 56, Cluring, Banyuwangi
2014






Kata Pengantar


Marilah sejenak kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat  menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan lancar.

Di samping itu ucapan terima kasih kami haturkan kepada Bapak Kepala SMP Negeri 1 Cluring yang telah memberikan kesempatan melakukan penelitian ke Yogyakarta untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nurul Hidayati S.Pd karena telah membimbimg dan mengarahkan kami untuk menyelesaikan penelitian ini.

Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada rekan-rekan atas kerjasamanya yang baik sehingga dapat menghasilkan laporan penelitian ini dengan baik.
Laporan penelitian ini kami susun  untuk ujian praktek khususnya Bahasa Indonesia dan sebagai bahan pertanggungjawaban. Semoga upaya ini dapat berhasil dengan baik.

Cluring, 15 Januari 2014
                                                                                                     Peneliti

 
Daftar Isi

                          HALAMAN JUDUL……………………………………………………….i
                          KATA PENGANTAR……………………………………………………...ii
                          DAFTAR ISI………………………………………………………………. iii
                          B
AB I Pendahuluan
                                     1.1 Latar Belakang………………………………………………      1
                                     1.2 Rumusan Masalah……………………………………………     2
                                     1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………….      2
                                     1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………    2
                         
BAB II   Kajian Pustaka…………………………………………………..  3
                         
BAB III Metode Penelitian
                                     3.1 Rencana Penelitian…………………………………………….   5
                                     3.2 Populasi………………………………………………………..  5
                                     3.3 Instrumen Penelitian…………………………………………..    5
                                     3.4 Alasan Memilih Instrumen……………………………………     5
                                     3.5 Pengumpulan Data……………………………………………    6
                          B
AB IV   Hasil Penelitian
                                     4.1 D
eskripsi Data………………………………………………...   7
                                     4.2 Analisis Data……………………............................................     8
                          B
AB V  Penutup
                                     5.1 Kesimpulan…………………………………………………..     10
                                     5.2 Saran………………………………………………………....    10
                         
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………   
                         
LAMPIRAN-LAMPIRAN



Bab I
Pendahuluan
            1.1.Latar Belakang
Malioboro adalah pasar tradisional yang menjual berbagai makanan khas Yogyakarta dan kerajinan berupa batik. Namun banyak orang yang tidak mengetahui apa yang ada di Malioboro.
Daya tarik Malioboro tidak berhenti diseputar batik dan kerajinan. Letak Malioboro pun dapat menggambarkan secuil dari Yogyakarta. Dari kawasan bersejarah hingga aktivitas pemerintahan, semua terdapat di kawasan Jl. Malioboro ini. Begitu besar ketertarikan masyarakat terhadap Malioboro menjadikan tempat ini selalu ramai dikunjungi siang dan malam. Atensi yang demikian menyebabkan Malioboro menjadi rentan terhadap limbah sampah. Besarnya pengunjung Malioboro yang berasal dari berbagai kalangan, asal, dan karakteristik menjadikan Malioboro berpontensi menghasilkan limbah sampah yang cukup besar. Kebersihan perlu diperhatikan mengingat Malioboro merupakan tempat wisata yang diminati oleh para wisatawan. Ada yang sangat disayangkan pada kebersihan Malioboro saat ini. Keadaan ini mengganggu pemandangan dan memberikan kesan bahwa tempat ini kotor. Malioboro merupakan kawasan yang unik dengan kekhasan Yogyakarta, begitu tinggi antusias wisatawan terhadap tempat wisata ini. Malioboro menjadi salah satu pilihan wisata yang utama. Atmosfer khas tradisional Yogyakarta masih terasa di tempat wisata Malioboro ini.
Malioboro dikenal tidak hanya di Yogyakarta, tetapi seluruh nusantara bahkan mancanegara sudah mengenal Malioboro. Selain itu, Malioboro merupakan tempat berbelanja yang nyaman dan pas di kantong para wisatawan. Jadi wisatawan tidak mencari tempat lain untuk berbelanja.
                  1.2. Rumusan Masalah
Malioboro telah menjadi salah satu atraksi primer dalam dunia perbelanjaan kawasan Yogyakarta. Keberadaan Malioboro sebagai objek dan daya tarik wisata telah menarik perhatian wisatawan tersebut dirasa bisa mempengaruhi kegiatan ekonomi dan sosial di Malioboro. “Bagaimana pengaruh wisatawan terhadap keberadaan Malioboro ?”
1.3. Tujuan Penelitian
Malioboro merupakan ikon Yogyakarta yang sudah terkenal di Nusantara, bahkan mancanegara. Wisatawan pelajar maupun umum selalu menyiapkan dana tersendiri untuk ke Malioboro. Rupiah demi rupiah berani mereka keluarkan  untuk berbelanja di Malioboro. Melalui Karya Tulis Ilmiah ini kami ingin mengetahui Bagaimana pengaruh wisatawan terhadap keberadaan Malioboro?
1.4. Manfaat Penelitian
Malioboro adalah pasar tradisional yang menjual barang-barang dengan harga yang bisa ditawar. Komunikasi antara penjual dan pembeli sangat bervariasi. Ada yang ramah, ada juga yang sambil teriak-teriak karena suasana pasar yang ramai.
Melalui Karya Tulis Ilmiah ini kami berharap agar Malioboro selalu memberikan fasilitas yang terbaik kepada para wisatawan. Misalnya, menyuguhkan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan yang terjamin kepada para wisatawan, sehingga wisatawan dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap keberadaan Malioboro.

Bab II
Kajian Pustaka
Adhia Azkapradhani pada tahun 2013 mennyatakan bahwa Malioboro masih kotor, kebersihan belum bagus, kenyamanan, transportasi belum mudah, wisatawan masih mahal kalau mau ke destinasi wisata, walaupun sebenarnya wisatawan mancanegara sudah mulai menikmati untuk berwisata dengan bus kota
Agustiana Soebachman pada tahun 2010 menyatakan bahwa Malioboro pagi hari adalah bau kecut sampah dan comberan. Malioboro siang hari berarti keruwetan dan keberjejalan. Malioboro malam hari bisa jadi bernuansa kemesuman. Pagi, siang, malam di Malioboro yang selalu ada polusi dari hari ke hari.
Indrawan WS pada Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa pasar adalah tempat penjual yang ingin menawarkan barang atau jasa dengan uang dan pembeli yang ingin menukar uang dengan barang atau jasa.
Sumiyati Supriasih pada tahun 2013 menyatakan bahwa Malioboro adalah sebuah jalan legendaris kota Yogayakarta tidak lebih 2 kilometer yang membentang mulai dari persimpangan rel kereta api stasiun Tugu Yogayakarta di ujung utara hingga pertigaan pojokan Gedung Agung di ujung selatan. Dulu, kawasan Malioboro Yogyakarta dikembangkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1758. Sebelumnya kawasan ini dipakai untuk sarana perdagangan melalui pasar tradisioanal yang dipenuhi dengan karangan bunga sebagai daya tarik. Oleh sebab itu kawasan ini dinamakan Malioboro, yang berarti karangan bunga dari bahasa Sanksekerta. Letak Malioboro 800 meter dari keberadaan Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat yang diapit oleh bangunan gedung perkantoran dan gedung pertokoan yang menjadi tempat berkumpulnya para seniman dan sastrawan dari berbagai daerah.
  

Bab III
Metode Penelitian
3.1.  Rencana Penelitian
            Persiapan penelelitian ini kami laksanakan pada tanggal 31 Oktober 2013 sampai tanggal 24 November 2013. Lalu, pelaksanaan penelitian ini kami laksanakan di Malioboro pada tanggal 14 Desember 2013.
3.2.   Populasi
            Dalam penelitian ini obyek yang kami pilih adalah :
1.      Pemandu wisata 1 orang
2.      Pengelola 3 orang
3.      Wisatawan 3 orang
3.3.    Instrumen
      Kami melakukan penelitian ini dengan metode :
1.      Study Pustaka
2.      Pengamatan
3.      Wawancara
3.4. Alasan Memilih Instrumen         
            Metode study pustaka kami gunakan karena di SMP Negeri 1 Cluring memiliki perpustakaan dengan buku-buku yang lengkap, dan jaringan Wi-Fi di SMP Negeri 1 Cluring sangat mendukung. Selain itu dengan membaca kami dapat menambah wawasan.

Metode pengamatan kami lakukan karena SMP Negeri 1 Cluring mengadakan kegiatan Study Tour ke Malioboro. Selain itu, kami bisa melihat secara langsung keberadaan Malioboro dan data yang kami peroleh sesuai dengan fakta.
            Metode wawancara kami lakukan karena kami anggap lebih luwes, data lebih akurat dan lebih logis. Selain itu, kami bisa menjalin silaturahmi dan berkenalan dengan narasumber yang kami wawancarai, sehingga selain memperoleh data yang kami perlukan, kami juga bisa menambah pengalaman.

3.3  Pengumpulan Data
    Data-data yang kami peroleh lalu kami kelompokan, disusun dan dianalisis. Selanjutnya, kami informasikan pada Bab IV.


Bab IV
Hasil Penelitian
4.1. Deskripsi data
            Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan di Malioboro dengan pemandu wisata, pengelola, dan wisatawan pada hari Sabtu, 14 Desember 2013 terhadap “Bagaimana pengaruh wisatawan terhadap keberadaan Malioboro” sebagai berikut.
            Dari kacamata Pak Lukma (pemandu wisata) banyak wisatawan yang mengunjungi Malioboro karena Malioboro adalah salah satu pasar di kota Yogyakarta yang menjual barang dengan harga murah dan tempatnya cukup bersih. Selain itu, para wisatawan dan pedagang dapat membuat sampah pada tempat sampah yang sudah disediakan di sana. Keamanan pun juga masih terjamin, hal ini didukung oleh keberadaan petugas keamanan yang selalu berpatroli disana.
            Menurut pemikiran Ibu Astuti (pedagang/45) yang telah berjualan selama kurang lebih 11 tahun di Malioboro menyatakan bahwa kawasan yang paling aman di Malioboro ada di sebelah utara. Di samping itu, wisatawan lokal lebih banyak daripada wisatawan mancanegara. Wisatawan banyak memberi dampak positif, seperti semakin terkenalnya Malioboro.
            Pak Parwoto (juru parkir/65) berpendapat bahwa keamanan di Malioboro masih stabil karena tidak ada gejolak antara wisatawan dan pedagang. Wisatawan domestik lebih banyak daripada wisatawan mancanegara, khususnya luar pulau Jawa seperti Sumatra, Kalimantan bahkan Papua. Kapasitas tempat parkir juga terbatas, hanya cukup sampai 50 bus.
         Menurut pandangan Rahmat (tukang becak/35) kawasan Malioboro adalah kawasan yang sangat terjamin keamanannya. Biasanya kawasan ini ramai pada hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan hari libur lainnya.
            Pak Heri (wisatawan/40) megutarakan bahwa Malioboro merupakan sentral kota Yogyakarta. Pasar Malioboro tidak lepas dari wisatawan Yogyakarta. Pasar Malioboro ini cukup bersih dibandingkan dengan pasar lainnya di kota Yogyakarta. Dan selama ini keamanan di Malioboro cukup terjamin.
Faisal (wisatawan/20) dan Nugraha (wisatawan/19) dari Yogyakarta berpendapat bahwa Malioboro merupakan ikon kota Yogyakarta yang sering dijadikan sebagai tempat untuk jalan-jalan dan berbelanja. Wisatawan banyak yang berbelanja pakaian daripada aksesoris. Kebersihan di Malioboro masih belum maksimal atau masih kotor. Namun keamanan di sana cukup baik. Kenyamanan di Malioboro lebih nyaman yang dahulu dari pada yang sekarang, karena dahulu terdapat karangan bunga di trotoar kawasan Malioboro. Sehingga sekarang banyak polusi.
4.2. Analisis Data
            Berdasarkan data Ibu Astuti (pedagang/45) dan Pak Parwoto (juru parkir/65) mengatakan bahwa banyak wisatawan lokal daripada wisatawan mancanegara yang mengunjungi Malioboro. Disamping itu berdasarkan data Pak Lukma (pemandu wisata), Faisal (wisatawan/20), Nugraha (wisatawan/19) dan Pak Heri (wisatawan/40) berbeda pendapat yakni terletak tentang kebersihan di Malioboro. Pak Lukma (pemandu wisata) dan Pak Heri (wisatawan/40) berpendapat bahwa kebersihan di Malioboro cukup bersih. Sedangkan Faisal (wisatawan/20) dan Nugraha (wisatawan/19) mengungkapkan bahwa kebersihan di Malioboro masih belum maksimal atau masih kotor. Selain itu, semua berpendapat bahwa keamanan di sana masih stabil, kecuali Ibu Astuti yang berpandapat bahwa tempat yang aman di kawasan Malioboro adalah di sebelah utara. Dan 2 wisatawan menyatakan bahwa Malioboro lebih nyaman zaman dahulu daripada zaman sekarang. Karena dahulu di Malioboro terdapat karangan bunga di kawasan troroar Malioboro.

Bab V
Penutup

 5.1. Kesimpulan

            Berdasarkan analisis data, pengaruh wisatawan terhadap keberadaan Malioboro sangat positif, karena terdukungnya oleh keamanan, kebersihan, dan kenyamanan terjamin yang disuguhkan kepada wisatawan.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut kami berharap agar Malioboro selalu memberikan fasilitas yang terbaik kepada para wisatawan. Misalnya, menyuguhkan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan yang terjamin kepada para wisatawan, sehingga wisatawan dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap keberadaan Malioboro.


Daftar Pustaka

Azkapradhani, Adhia. 2013. Malioboro Macet, Wisata Baru Rambah Pinggiran

            Yogyakarta, (online), 28 Februari 2013,

(http://travel.okezone.com/read/2013/04/08/407/788204/malioboro-macet-wisata-baru-rambah-pinggiran-yogyakarta

              Sapriasih, Sumiyati. 2013. Malioboro, (online), 27 November 2013,
              Soebachman, Agustina. 2010. Fakta Malioboro, (online), 27 November 2013,
               WS, Indrawan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jombang: Lintas Media











LAMPIRAN 1
FORMAT WAWANCARA

Format Wawancara Pemandu :
1)      Bagaimana kebersihan di Malioboro?
2)      Bagaimana keamanan di Malioboro?
3)      Kebanyakan wisatawan asing atau lokal yang berbelanja di Malioboro?
Format Wawancara Pengelola :
1)      Bagaimana kebersihan di Malioboro?
2)      Bagaimana keamanan di Malioboro?
3)      Bagaiamana kenyamanan di Malioboro?
4)      Kebanyakan wisatawan asing atau lokal yang berbelanja di Malioboro?
5)      Bagaimana pengaruh wisatawan terhadap keberadaan Malioboro?
6)      Kira-kira hari apa saja Malioboro ramai?
7)      Bagaimana tentang area parkir di Malioboro?
 Format Wawancara Wisatawan :
1)      Bagaimana pendapat Anda tentang Malioboro?
2)      Bagaimana kebersihan di Malioboro?
3)      Bagaimana keamanan di Malioboro?
4)      Kebanyakan wisatawan asing atau lokal yang berbelanja di Malioboro?
5)      Bagaiamana kenyamanan di Malioboro?
 

LAMPIRAN 2
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

No.
Hari/Tanggal
Kegiatan Penelitian
Tempat
1.
31 Oktober 2013
Pembagian Rumusan Masalah
Sekolah
2.
20 Novemeber 2013
Menerima Bimbingan
Sekolah
3.
20 November 2013
Membuat Jadwal Penelitian
Sekolah
4.
21 November 2013
Membuat Latar Belakang
Sekolah
5.
22 November 2013
Membuat Rumusan Masalah
Sekolah
6.
22 November 2013
Membuat Tujuan Penelitian
Sekolah
7.
22 November 2013
Membuat Manfaat Penelitian
Sekolah
8.
23 November 2013
Membuat Rencana Penelitian
Sekolah
9.
23 Novemeber 2013
Membuat Instrumen Penelitian
Sekolah
10.
23 November 2013
Mencari Kajian Pustaka
Sekolah
11.
23 November 2013
Membuat Format Wawancara
Sekolah
12.
24 November 2013
Membuat Susunan Tim Peneliti
Sekolah
13.
24 November 2013
Membuat Daftar Pustaka
Sekolah
14.
14 Desember 2013
Melaksanakan Wawancara
Malioboro
15.
15 Januari 2014
Menulis Hasil Penelitian
Sekolah
16.
25 Januari 2014
Membuat Penutup
Sekolah
17.
26 Januari 2014
Membuat Kata Pengantar
Sekolah
18.
26 Januari 2014
Membuat Daftar Isi
Sekolah
19.
27 Januari 2014
Membuat Daftar Gambar atau Foto
Sekolah
20.
27 Januari 2014
Menulis Judul
Sekolah
21.
01 Februari 2014
Menyerahkan Karya Tulis Ilmiah
Sekolah



LAMPIRAN 3

GAMBAR MALIOBORO
Description: DSC00741 Description: DSC00739_2
Description: imagesmm Description: images
Description: lloo Description: images;;
 
















 



Share:

0 komentar: